Ukhuwah Islamiyah Terjalin: Buka Bersama WBP Lapas Narkotika Purwokerto dan Masjid Agung Baitussalam

Purwokerto, INFO_PAS - Di bulan Ramadhan yang penuh berkah, Lapas Narkotika Purwokerto diselimuti suasana haru dan penuh kebahagiaan pada Minggu (25/03/2024) sore. Momen buka bersama antara Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan Masjid Agung Baitussalam Purwokerto menjadi ajang silaturahmi dan berbagi kasih yang tak terlupakan.

Suara merdu ayat suci Al-Quran yang dilantunkan salah satu WBP membuka acara. Khusyuk dan penuh penghayatan, para peserta mengikuti setiap ayat yang dibacakan. Keheningan menyelimuti ruangan, mengantarkan mereka pada ketenangan di bulan Ramadan ini.

Kepala Seksi Pembinaan Anak Didik/Narapidana dan Kegiatan Kerja (Kasie Binadik dan Giatja), Yudi Suhartono, mewakili Lapas Narkotika Purwokerto, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Masjid Agung Baitussalam Purwokerto.

"Kasih sayang dan kepedulian masih ada di tengah masyarakat, " ungkap Yudi. "Momen ini menjadi bukti nyata dan kami harap dapat menjadi motivasi bagi WBP untuk berbenah diri dan kembali ke masyarakat dengan lebih baik."

Achmad Mulyono, SH., perwakilan Masjid Agung Baitussalam Purwokerto, tak kuasa menahan haru melihat antusiasme para WBP.

"Kami tersentuh melihat semangat mereka, " tuturnya. "Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi motivasi bagi mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik."

Tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Hizbul Muflihin dari Masjid Agung Baitussalam Purwokerto semakin menambah kesyahduan momen ini. Pesan tentang pentingnya beribadah dan bertaqwa kepada Allah SWT meresap ke dalam hati para peserta.

Suasana haru dan penuh makna semakin terasa saat WBP dan Masjid Agung Baitussalam Purwokerto bersama-sama menyantap hidangan berbuka puasa. Keceriaan dan tawa canda menghiasi momen kebersamaan ini, mengantarkan mereka pada kebahagiaan di bulan Ramadan yang penuh berkah.

Momen buka bersama ini bukan hanya tentang berbagi makanan, tetapi juga tentang berbagi kasih sayang dan kepedulian. Ini adalah bukti bahwa di balik tembok lapas, masih ada harapan dan kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. (MAA)